Welcome

product 1

selamat datang di klikaneh klikdisini dan dapatkan pengetahuan baru disini.

klik

product 1

Hanya di klik aneh anda akan mendapatkan artikel yang unik dan aneh selengkapnya.

Aneh

product 1

berpetualanglah bersama kami disini selanjutnya selamat membaca didunia klikaneh.

One way ticket

sesuatu yang unik | 08.42 | 0 komentar


One way ticket”. Itulah judul email terakhir seorang bankir, Darmawan Supratisto, sebelum kepulangannya menemui Sang Pencipta beberapa tahun lalu.

Pada email seorang sahabat yang cerdas dan rajin bersilaturahmi itu, ia mengingatkan saya bila hidup adalah perjalanan merangkai titik-titik menuju sebuah titik terakhir di dunia. Kita tak pernah tahu kapan sampai ke titik terakhir itu.

Titik itu sering disebut sebagai kematian atau kepulangan. Titik itu memisahkan kehidupan kita di dunia dengan kehidupan selanjutnya. Namun, kita harus melanjutkan kehidupan selanjutnya setelah titik terakhir itu menuju perjalanan selanjutnya yang abadi; setelah mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan semasa kita hidup di dunia.

Pada emailnya, almarhum menyebut perjalanan pulang itu sebagai perjalanan yang tak memungkinkan kita kembali, “one way ticket”. Ia wafat sekeluarga bersama istri dan dua buah hatinya. Semoga Allah SWT menerima semua amalan dan mengampuni semua khilafnya, amien.

Beberapa minggu sebelum kepulangannya itu, saya sempat berkunjung ke kantornya untuk menyampaikan selamat atas pengangkatannya sebagai Direktur PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management. Ia wafat saat masih berusia muda pada salah satu puncak pengabdiannya mengabdi pada Sang Pencipta dan memberi manfaat bagi orang lain.

Tak ada tanda-tanda akan tiba saat kepulangannya. Setelah kepulangannya, saya teringat pada email terakhirnya itu.

Kisah lain sebelum Iedulfitri tahun ini. Seorang sahabat di kantor yang saya kenal sebagai salah seorang teman yang tak pernah mengeluh dan senantiasa berusaha melakukan yang terbaik, Harry Suryawan. Ia wafat pada usia yang juga terbilang muda, 44 tahun.

Saat itu menjelang salat Jumatan, seminggu sebelum Iedulfitri. Ia menyampaikan undangan kepada saya untuk mengunjungi sekolah yang ia dirikan bersama keluarganya di Kuningan, Jawa Barat.

“Untuk tabungan akhirat Pak, sebab kita tak pernah tahu kapan akan pulang”, begitu ujarnya saat berjumpa di lift Wisma Antara. Tentu saja, saya tak menyangka bila pertemuan itu adalah perjumpaan terakhir dengannya.

Alm. Harry berpulang meninggalkan istri dan tiga anaknya. Ia dikenang sebagai seorang suami dan ayah yang periang dan bijaksana. Kami pun telah kehilangan seorang kolega yang telah memberikan salah satu teladan kehidupan, melakukan yang terbaik semasa hidupnya.

Tak ada lagi pesan-pesan bijak yang ia sering kirimkan berisi kutipan pesan-pesan Mario Teguh dan kata-kata bijak lainnya.

Ia selalu melakukan inisiatif terbaik dalam jangkauan tangan yang dapat dilakukannya. Menurut teman-teman di lingkungan unit kerjanya, almarhum sangat jarang mengeluh dan menyalahkan orang lain. Ia melakukan inisiatif kebaikan yang dapat dilakukannya tanpa harus menunggu orang lain, meski saat kondisi kesehatannya yang memburuk, terserang sakit darah tinggi.

Ia wafat empat hari menjelang Iedulfitri, meninggalkan kenangan sangat baik pada keluarga, teman dan lingkungan yang mengenalnya. Sahabatku yang budiman,Kematian atau kepulangan itu, sejatinya adalah perjalanan yang selalu menyenangkan bila itu kita yakini merupakan perjalanan menemui Zat yang paling kita cintai.

Mari bayangkan bila kita ingin menemui orang yang kita cintai. Apa yang Anda dan saya rasakan, saat rela menembus berbagai kemacetan saat mudik yang lalu? Bukankah kita merindukan orang-orang dan lingkungan yang kita cintai juga, bukan? Sebuah ritual tahunan yang terasa ringan ketika membayangkan kebahagiaan yang ingin diraih.

Setiap hari, kita pun menjalani hari-hari yang nyata dalam kehidupan yang tak pernah terbebas dari masalah. Bukankah semua kerumitan hidup sehari-hari yang kita jalani itu juga sering hilang seketika saat kita jumpai orang-orang tercinta di rumah, bukan?

Orang-tua, keluarga dan kampung halaman adalah wujud dari sesuatu yang kita cintai. Semuanya begitu indah, mengalahkan berbagai “rintangan” dan “ujian” yang kita hadapi di tengah jalan.

Namun, sahabatku yang budiman,Sesungguhnya, yang kita rindukan apakah raga orang-orang yang kita cintai atau “rumah spiritual” yang berisi cinta, ketulusan dan kejujuran yang ingin kita peroleh?.

Mengapa setiap wafatnya orang-orang yang kita sayangi selalu memberikan inspirasi dan energi bagi kita?. Kita akan terkenang pada raganya, namun bukankah kita juga akan selalu terkenang pada nilai-nilai yang diwariskannya, bukan?

Sahabatku yang budiman,Sebagian besar dari kita baru saja kembali ke rumah dan lingkungan kerja masing-masing. Adakah energi dan inspirasi baru yang kita petik dari rangkaian perjalanan itu?.

Mari kita syukuri, tiket perjalanan Lebaran kita ternyata belum “one way ticket”. Data yang diperoleh antaranews.com per tanggal 20 September 2010, terdapat 328 saudara-saudara kita wafat dalam perjalanan mudik tahun ini. One way ticket
.

Masih ada kesempatan untuk membuat perjalanan hidup ini lebih bergairah dan bernilai dibandingkan sebelumnya, yang sejatinya terinspirasi dari nilai-nilai yang kita peroleh saat “kepulangan” ke kampung halaman, menemui orang-orang tercinta dan lingkungan yang menghadirkan cinta, ketulusan dan kejujuran.

Seorang penulis, Komarudin Hidayat pernah bercerita tentang pengalaman mereka yang pernah “mati suri”. Mereka yang pernah mengalaminya, banyak yang mengubah orientasi dan kebiasaan hidupnya menjadi lebih dekat dengan Sang Pencipta, melakukan koreksi atas berbagai kebiasaan sebelumnya. Mereka merasa bersyukur memperoleh “kesempatan kedua”. Tentu saja, tak semua orang mengalami peristiwa itu.

Hidup adalah hari ini, di bumi kita berpijak. Di rumah, dan di lingkungan kita hadir. Mengutip alm Darmawan, bila suatu saat “one way ticket" itu tiba, siapkah kita menjalani sebuah perjalanan yang tak akan kembali? Padahal kita tahu yang kita amat rindukan, bukan?

Category:

Vk bhardwaj: My name is vikas . I'm administrator of Www.BestTheme.Net.This blog was opened for Demo test .

0 komentar

jangan hanya baca silahkan tinggalkan komentar kamu disini


JANGAN cuma BACA doank dong !!! apa komentar Sobat aneh ??? AYO buat klikaneh jadi HIDUP dengan 'ramai' nya komentar Sobat !!! di tunggu cuap cuap nya : D disini bebas berekspresi tapi tetap sopan dan tidak nyepam ya .. please ..
LAPORKAN !!! jika komentar bermuatan SARA, mencaci maki komentator lain, atapun melakukan SPAM. klik disini (moderator)
ayo sharing artikel ini ke teman teman lainnya !